Bagaimana Orang Dulu Menjaga Lingkungan Tetap Bersih
Memanfaatkan lingkungan tempat kita tinggal bisa di buktikan dengan
menjaganya. Suatu ketika kami berkunjung ke suatu tempat yang dulunya adalah
hutan belantara dan pesawahan. Lambat laun, jika hari ini kami kesana disana
sudah dijadikan tempat wisata. Bentang alam kita ini banyak sekali potensinya
menjadi sumber daya alam. Sumber daya alam ini jika dimanfaatkan bisa menjadi
pemasukan bagi kita.
Dalam memanfaatkan lingkungan kita pun harus punya dua aturan. Pertama
aturan untuk tidak mengeksploitasinya, dan ke dua aturan untuk tidak
membiarkannya. Aturan tidak mengeksploitasi lingkungan adalah dengan tidak
merusaknya berlebihan, tidak jarang banyak lahan yang akhirnya berganti menjadi
tempat wisata, padahal daerah tersebut adalah sumber mata air. Aturan kedua,
tidak membiarkannya, karena perkara yang di tinggalkan dan tidak terurus akan
cepat usang dan hancur.
Begitu juga dengan diri kita, ketika kita mempunyai potensi untuk
mengeksploitasi, kita harus sadar diri, dan jika punya potensi membiarkan maka
kita harus bergerak. Banyak juga diantara kita yang peduli dengan lingkungan,
bahkan sekarang sedang berjamur slogan cinta lingkungan dan kembali ke alam. Menurut
kami, slogan slogan tersebut banyak bermunculan pada era-era sekarang yang mana
sekarang ini, banyak sekali polusi dan sampah-sampah yang bermunculan di
lingkugan.
Masalah sampah, dan kemacetan yang mengganggu kebersihan udara. Orang sudah
harus sadar, bahwa prilaku membuang sampah sembarangan itu adalah hal yang
harus di hindari. Jika kita masih bisa menemukan tempat sampah di sekitar kita,
alangkah biajaknya jika kita membuang sampah plastik kita ke tempat yang sesuai.
Jika sampah ini kita letakan di tempatnya, maka tugas kita sebagai pecinta alam
ini sudah berkurang. Karena sampah yang disimpan pada tempatnya akan mudah
untuk di manajemen. Sampah yang berserakan juga tidak mudah di manajemen,
sampah yang berserakan akan membuat lingkungan tidak indah di pandang.
Kami belum pernah ke luar negeri, tapi banyak sekali para konten kreator
yang sedang menempuh pekerjaan, pendidikan, atau dalam hal sedang berwisata,
yang membagagikan pengalaman mereka selama disana, dan kekagumannya dengan
manajeman sampah dan kebiasaan orang disana yang menjaga lingkungan. Dijepang
misalnya, mereka senang sekali membuang sampah di tempat pembuangan sampah,
yang bahkan diatur jadwalnya, tidak seperti kita yang bebas hari apa saja
membuang sampah ke tempat pembuangan sampah.
Atau di swiss, manajemen sampahnya sangat oke sekali. Kesadaran manajeman
sampah juga jadi kesadaran individu, disana mereka membuang sampah dengan
dipilah-pilah, ada sampah yang bisa membusuk cepat seperti sisa sayuran, sinya
makanan dan tumbuhan, dipisahkan dengan sampah yang susah hancur seperti
plastik, kaleng, kertas, kaca dan lain-lainnya. Jika kita berkaca pada
negara-negara tersebut yang sudah punya kesadaran individu dengan memilah milah
sampah, sangatlah luar biasa jika diterapkan dengan diri kita. Minimalnya kita
tidak membuang sampah sembarangan saja, sudah patut diberikan penghargaan.
Orang-orang zaman dahulu yang tinggal bersama kita punya kebiasaan unik,
sehingga lingkungan nya tetap terjaga bersih. Pertama karena plastik saat itu
belum ditemukan dan mungkin mahal harganya, maka banyak dari mereka yang
menggunakan bahan-bahan alami untuk membungkus makanan, msialnya menggunakan
dedaunan, dan untuk urusan beli bahan-bahan pokok seperti berasa dan minyak,
maka orang orang dulu biasa menggunakan tempat sendiri. Jadi menurut penuturan
orang tua kami, orang dulu jika akan membeli beras biasanya membawa wadah
sendiri, kemudian berasnya di kilo dan dimasukan ke tempat barang kita.
Faktor selanjutnya adalah perkembangan produksi makanan yang pesat, jika
orang dulu jajanan tidak sebanyak saat sekarang, jajanan itu hanya masih berupa
gorenan, godeblag, bala-bala, dan makanan lain yang tidak dibungkus plastik. Sementara
sekarang hampir setiap makanan dibungkus plastik, bahkan untuk barang-barang
yang sangat kecil. Sekarang orang sudah dibiasakan untuk membawa kantong
belanja sendiri ketika belanja ke swalayan, hampir mirip-mirip seperti orang
zaman dahulu.
Selanjutnya menjaga lingkungan adalah perkara yang terus menerus tidak hari
ini saja, seperti pembahasan kita di awal, bila ligkungan dibiarkan akan cepat
rusak. Jadi menjaga lingkungan adalah tradisi lama yang tetap hidup sampai hari
ini. Biarpun dari masa-kemasa lingkungan kita akan tetap berubah, yang asalnya
hutan mungkin suatu saat akan menjadi kota, hanya tugas menjaga lingkungan
adalah perkara yang tetap dan lestari.
Selamat berhari munggu di bulan Mei tanggal 29 tahun 2022. Tulisan ini
sudah sampai tahun berapa ya.
Komentar
Posting Komentar