minggu, 23 Juni 2024/ 17 Dzulhijjah 1445 H
Selamat sore debuhider yang terhormat, selamat malam, selepas Maghrib berkumandang semua umat muslim menyambut kembali hari baru, debuhiter bisa kembali bersua dengan pembaca semuanya, alangkah banyak dipenghujung hari ini kita menghela nafas, mengingat-ngingat seberapa banyak waktu yang telah disediakan bagi kita namun sedikit sekali yang dapat kita menfaatkan dengan begitu maksimal, disela-sela helaan nafas itupulah, kita mengigat-ingat kembali apa yang sudah berlalu dan memberikan sedikit tafsiran tentang hal yang tersirat didalamnya. Begitu jauh kita melangkah, serta banyak perkara yang kita usahakan demi tercapainya suatu tujuan, kadang yang berat dan membuah letih, serta sedikit menggerutkan dahi, seakan kemungkinan itu adalah hal yang mustahil dicapai.
Sekali kita pun mengingat, bahwa jelas sudah al-Qur'an menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan watak senang mengeluh. Lalu tibalah beberapa tahun, berlalu seakan begitu cepat menghapus kenangan-kenangan masa susah tersebut. Masa yang membuat kita senantiasa ingin menyerah, ingin berhenti, atau pasrah tidak berdaya, hanya kehendak-kehendak Ilahi lah yang senantiasa kita harapkan mampu merubahnya. Dibalik itu semua, kitapun mulai menyadari betapa kecil tak berdayanya kita, sampai tak mampu sedikitpun membendung dunia yang seakan mengombang-ambing kita, bagikan ombak lautan yang menghantam perahu bertubi-tubi. Seakan pesan-pesan yang ingin Allah sampaikan pada hambanya, dengan begitu lembut, menegur kita, apa yang akan kau sombongkan didunia ini wahai fulan!
Belalunya waktu pun diikuti dengan berlalunya zaman, cahaya-cahaya disebalik jalan keluar samar-samar membimbing keluar dari segala kesusahan yang setiap hari keluhkan, yang membuat kita tak sadar dengan sangkaan-sangkaan buruk yang terlontar dari hati kecil seorang yang lemah itu. Terus membimbing keluar, menyadarkannya bahwa, jalan ini adalah yang sedang ditunjukan kita, gerbang dari keinginan kita yang tanpa sadar kita lupakan, rahasia-rahasia yang mengkungkung disebalik cobaan-demi cobaan itu, dibuka perlahan, mulailah kita menyadari, lalu tersirat dibenak dengan begitu tipisnya, menyeringaikan sedikit makna, dan tanpa sadar terucap dihati, oooh...jadi ini, oohhh..jadi ini yang sedang Allah tunjukan bagi kita.
Dikemudian hari, dipenghujung waktu, sore hari sehabis magrib itulah kita menemukan kepastian, bahwa setiap kemudahan itu benar adanya, datang setelah deburan-derburan ombak cobaan yang tanpa henti menghantap bahtera-bahtera yang sedemikian kuatnya, lalu beturlah Al-Quran, surat Al-Insyirah bahwa setelah kesulitan itu pasti akan datanga kemudahan. Barulah tersadar pula, betapa Nabi kita tercinta, bedakwah ribuan hari lamanya, siang malam tiada henti menyeru kaumnya, menamkan akidah dan keyakian yang kokoh, di ikuti bergitu banyak cobaan dan ujian, sampai segala cara harus ditempuh, berhijrah, menyeru ke negri lain, namun tiada hasil, kehilangan keluarga harta benda, bertahun-tahun hingga datangpun kemudahan itu atas kehenda Allah SWT, terbukalah kota mekah, dan dakwah islam pun bersinar di sejagat raya.
Debuhider, alangkah besarnya nikmat yang Alllah titipkan pada kita, hingga tiada kita mampu menghitungnya, semoga kita diberikan kemampuan untuk mensyukurinya.
Baca Juga:
Komentar
Posting Komentar